Kecelakaan dapat dieliminasi, namun kita harus fokus dalam melakukan proses identifikasinya,tidak hanya menunggu & menunggu kejadian untuk dianalisa ,dicari penyebabnya terus dicari jalan keluarnya ,jika kita hanya melakukan hal tersebut kita hanya menjadi ahli dokumentasi kecelakaan saja.
1. Identifikasi bahaya pasif
Naif sekali jika kita hanya mengunakan pendekatan ini, bahaya dapat di kenal dengan mudah jika kita mengalaminya sendiri secara langsung. Seseorang akan mengetahui adanya bahaya di jalan setelah tersandung atau terperosok ke dalamnya.Kita tahu bahwa adanya bahaya listrik setelah tersengat aliran listrik.cara ini bersifat primitif dan terlambat karena kecelakaan telah terjadi, baru kita menegenal dan mengambil langkah pencegahan
Metode ini sangat rawan,karena tidak semua bahaya dapat menunjukan eksistensinya sehinggga dapat terlihat dengan mudah.
Sebagai contoh,di dalam suatu pabrik kimia,terdapat berbagai jenis bahan dan peralatan.Selama bertahun tahun di dalam pabrik tersebut tidak pernah terjadi kecelakaan atau kejadian lainya.Dalam hal ini, belum tentu bahwa pabrik tersebut aman dan tidak mengandung bahaya.Jika tidak di lakukan identifikasi bahaya, Mungkin setelah terdapat sumber bahaya yang setiap saat dapat menimbulkan kecelakaan. Melakukan identifikasi pasif, ibarat menyimpan bom waktu yang dapat meledak setiap saat
2. Identifikasi bahaya semi proaktif
Teknik identifikasi ini di sebut juga teknik belajar dari pengalaman orang lain karena kita tidak perlu mengalaminya sendiri.Teknik ini lebih baik karena tidak perlu mengalami sendiri setelah itu baru mengetahui adanya bahaya. Namun teknik ini juga kurang efektif Kerena :
• Tidak semua bahaya telah di ketahui atau pernah menimbulkan dampak kejadian kecelakaan.
• Tidak semua kejadian di laporkan atau di informasikan kepada pihak berwenang/lain.
• Laporan kecelakaan biasanya sudah dipoles pihak yang berkepentingan/tidak aktual.
• Kecelakaaan telah terjadi yang berarti tetap menimbulkan kerugian, walaupun menimpa pihak lain.
Sejalan dengan hal ini, sebaiknya manajemen SMK3 mensyratkan untuk melakukan penyelidikan kecelakaan sebagai Lesson Learning agar kejadian serupa tidak terulang kembali.Akan tetapi, masih ada aggapan bahwa kecelakaan merupakan aib bagi perusahaan, sehinggga data-data dan informasi tentang kejadian sulit di peroleh.Jika di ekspose.Mungkin kejadianya sudah di rekayasa sedemikan rupa sehinga tidak sesuai lagi dengan fakta kejadian sebenarnya
3. Identifikasi bahaya proaktif
Tehnik dan metoda terbaik untuk mengidentifikasi bahaya adalah cara proaktif, atau mencari & memprediksi bahaya sebelum bahaya tersebut menimbulkan akibat atau dampak yang merugikan.
Tindakan proaktif memiliki kelebihan:
- Bersifat preventif karena bahaya di kendalikan sebelum menimbulkan kecelakaan atau cedera , bersifat peningkatan berkelanjutan(continual improvement) karena dengan mengenal bahaya dapat di lakukan upaya perbaikan
- Meningkatkan kepedulian semua pekerja setelah mengetahui dan mengenal adanya bahaya di sekitar tempat kerjanya.
- Mencegah pemborosan yang tidak diinginkan, karena adanya bahaya dapat menimbulkan kerugian. misalanya ada kebocoran tanpa di ketahui maka akan terus menerus mengeluarkan bahan /bocoran sehinggga dapat mrnimbulkan kerugian.