Pengendalian potensi bahaya wajib hukumnya bagi semua perusahaan , karena kita akan melindungi semua asset yang menjadikan roda perusahaan bergerak & berlari dalam iklim kompetesi yang semakin ketat, bayangkan berapa dana yang dibutuhkan untuk mendidik tenaga kerja mencapai kompetensi yang ideal.
Beberapa langkah untuk pengendalian bahya akan dapat menjadi pilihan kita, namun semua pilihan tersebut tidak dapat secara sepihak kita tentukan , kita harus arif dalam menyikapinya karena pihak manajemen akan melakukan perbandingan setiap langkah dengan langkah lain, jujurlah selalu dalam menilai resiko.
Langkah tersebut dapat kita uraikan dalam beberapa pilihan :
1: Eliminasi atau Meniadakan Potensi Bahaya
Eliminasi/meniadakan potensi bahaya ,jika ini menyangkut langkah dasar produksi akan agak susah kita lakukan tetapi jika ini adalah material produksi kita dapat melakukan penelitian dengan material yang aman.
2: Mengurangi Potensi Bahaya pada Sumbernya
Jika eliminasi tidak dimungkinkan entah karena apapun sebabnya kita dapat mengurangi pemakain sumber bahaya lakukan kontrol ketat terhadap sumber bahaya ini, jangan berikan akses secara luas karena sifatnya.
3: Menutup Sumber Bahaya
Menutup sumber bahaya dapat kita lakukan dengan beberapa cara seperti,covering mesin,diferensiasi elevasi/pembedaan ketinggian,sensor gerak,touch switch,floor mattras ,peredam suara dll yang intinya secara aktif akan melindungi operator
4: Memindahkan Tenaga Kerja dari Sumber Bahaya
Memindahkan operator dari sumber bahaya atau memindahkan sumber bahaya dari operator, lakukan rekayasa enginering dengan membuat agar mesin produksi dapat ramah terhadap operatornya namun selama ini kita temuai operator dididik untuk berevolusi menghadapi mesin yang tidah ramah/sfety.
5: Mengurangi Pemaparan Tenaga Kerja dari Sumber Bahaya
Dalam mengurangi paparan tenaga kerja dari sember bahaya dapat dilakukan dengan mengambil alih pekerjaan sederhana namun kontinyu dengan digantikan mesin , seperti pekerjaan memotong dengan ukuran dan dimensi yang sama, jika dilakukan oleh operator maka mereka akan mencapai titik jenuh sehingga tidak berkonsentrasi karena seringnya langkah tersebut.
6: Penggunaan Alat Pelindung Diri
APD digunakan jika semua langkah diatas tidak maksimal dalam pelaksanannya,namun pengunaan APD sedikit banyak akan menganggu gerak operator, biasanya langkah ini diambil sebelum menemukan langkah yang tepat, karena perusahaan / industri yang aman & nyaman adalah industri yang bebas APD. Intinya semua langkah produksinya sudah dalam kendali dan semua hal ada di bawah NAB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar