Kita sepakat bahwa kecelakaan kerja terjadi karena adanya unsafe action dan unsafe condition. Unsafe action atau tindakan tidak aman dipicu oleh tindakan atau perilaku dari manusia atau pekerja. Perilaku tidak aman dari pekerja sangat dipengaruhi oleh faktor pribadi dari pekerja itu sendiri.
Ada beberapa faktor pribadi yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan akibat dari unsafe act tersebut. Berikut faktor-faktor pribadi yang mempengaruhi dan menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.
1. Pengamatan terhadap bahaya
Faktor pertama adalah kemampuan dari pekerja / operator dalam mengidentifikasi bahaya di areanya, tidak semua pekerja / operator mampu mengidentifikasi bahaya di areanya karena hal ini tergantung dari pengetahuan, pengalaman & pendidikan pekerja/ operator dalam menguasai areanya tersebut. Pada umumnya pekerja baru yang belum mendapatkan training atau pengalaman yang cukup belum akan mampu mengamati atau mengidentifikasi bahaya dari pekerjaan yang akan mereka lakukan. Ketidak mampuan pekerja dalam mengamati atau mengidentifikasi bahaya ditempat kerja merupakan faktor yang dapat memicu terjadinya kecelakaan kerja.
Seyogyanya setiap pekerja/ operator baru dikenalkan dengan semua potensi bahaya dari area masing-masing mencakup bahaya yang terlihat dan tidaktelihat ,supervisor dapat memantau kemampuan analisa anggota teannya dengan melakukan inspeksi mendadak/terjadwal.
2. Pengenalan terhadap bahaya
Setelah pekerja/operator mampu mengamati atau mengidentifikasi adanya potensi bahaya ditempat kerja mereka, maka selanjutnya mereka harus mengenali bahaya tersebut. Banyak pekerja/operator yang mampu mengidentifikasi bahaya ditempat kerja mereka, akan tetapi tidak mampu mengenali jenis bahaya yang dapat terjadi. Sebagai contoh sederhana, diarea kerja terdapat solvent atau bahan kimia pelarut, pada label terdapat simbol hazards (flamamble/mudah terbakar) dan nama bahan kimia tersebut. Dari simbol hazard hampir dipastikan bahwa semua pekerja dapat mengamati bahwa bahan kimia tersebut berbahaya. Namun tidak semua pekerja dapat mengenali jenis bahaya diceritakan oleh simbol hazard tersebut. Bisa jadi beberapa dari pekerja mengenali jenis hazard yang ada secara umum, misalnya mudah terbakar, namun secara detil mereka bisa jadi tidak mengetahui efek bakarnya dan kecepatan menguap bahan kimia tersebut. Dalam hal ini pekerja perlu mendapatkan training yang cukup untuk mengenali jenis bahaya ditempat kerja mereka masing-masing. Ketidak mampuan pekerja dalam mengenali jenis bahaya yang mereka hadapi akan dapat menimbulkan kecelakaan yang lebih fatal. Misalnya nenyimpan botol solvent di dalam panel mesin.
3. Keputusan untuk menghindar
Meskipun pekerja sudah dapat mengamati dan mengenali bahaya, kecelakan masih bisa terjadi jika pekerja tidak mengambil keputusan yang tepat untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat untuk menghindari terjadinya kecelakaan sangat dipengaruhi oleh budaya, iklim dan perilaku keselamatan. Jika budaya, iklim dan perilaku keselamatan yang berkembang didalam organisasi merupakan budaya, iklim dan perilaku berisiko maka pekerja akan cendrung untuk mengambil risiko dari pada menghindari risiko. Apalagi mereka sudah melakukan pekerjaan tersebut berulang-ulang dan tidak pernah terjadi kecelakaan atau adanya perasaan mumpuni, takut dikatakan lamban dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan pekerja mengambil keputusan untuk tidak menghindari potensi bahaya yang dapat terjadi. Lakukan pembinaan secara konsisten terhadap seluruh karyawan akan besarnya kerugian yang dapat ditimbulkan dari bahaya yang ada akan sangat menentukan keputusan yang diambil.
4. Kemampuan menghindar
Faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan adalah kemampuan untuk menghindari dari bahaya yang sudah diidentifikasi, dikenali dan diputuskan untuk dihindari. Pekerja/operator bisa saja sudah memutuskan untuk menghindar dari potensi kecelakaan yang bisa terjadi, namun kecelakaan akan bisa dihindari jika pekerja tersebut mampu menghindari bahaya atau risiko tersebut dengan tepat, mengetahui cara menghindari bahaya atau mengetahui cara melakukan pekerjaan dengan aman. Kemampuan menghindar akan terlihat dari perilaku yang aman dari pekerja tersebut dalam melakukan pekerjaannya. Kemampuan yang dibutuhkan adalah kemampuan secara fisik untuk menghindari bahaya dan kemampuan secara skill untuk menghindari bahaya. Kedua kemampuan tersebut harus dimiliki pekerja agar dapat menghindari bahaya yang terdapat diarea kerja mereka. Menghindari bahaya sebelum terjadi kecelakaan dengan berprilaku aman dalam bekerja dan menghindari bahaya pada saat terjadi kecelakaan dengan mengetahui cara penanganan bahaya atau keadaan darurat.
Keempat faktor pribadi tersebut yang dominan terhadap terjadinya kecelakaan kerja, hal tersebut dapat diperbaiki dengan cara memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada pekerja, sehingga para pekerja mampu mengidentifikasi bahaya, mengenali bahaya, mengambil keputusan yang tepat untuk menghindari bahaya dan mampu menghindari bahaya tersebut dengan cara berperilaku aman dalam pekerjaan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar