Sebagian perusahaan masih kurang peduli terhadap salah satu peralatan emergency ini, biasanya mereka hanya akan membeli, dipasang lalu dibiarkan saja tanpa melakukan perawatan untuk menjaga agar kondisinya selalu siap pakai. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat pemadam yang praktis dan mudah digunakan oleh semua orang, dimana seharusnya alat ini dirawat dan dipastikan dapat dipakai untuk memadamkan kebakaran mula (api kecil) sehingga api tidak membesar dan membakar seluruh bangunan.
KENDALIKAN API DI MENIT MENIT PERTAMA TIMBUL
Untuk memastikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dapat dipakai dan berfungsi apabila dipakai dalam suatu kondisi emergency maka, pengusaha harus menunjuk seseorang yang bertanggung jawab melakukan inspeksi bulanan dan maintenance APAR . Dimana hasil inspeksi di record dan disimpan dalam periode tertentu agar lebih mudah untuk melakukan pemantauan. Sebaiknya ada dua record yang harus dilaksanakan yaitu record yang terdapat di tabung APAR (dapat berupa tag) yang berisi tanggal inspeksi dilakukan, point-point inspeksi, media APAR, tanggal kadaluarsa, nama dan tanda tangan dari inspector, record yang ke dua dapat berupa check sheet yang berisi: tanggal kadaluarsa, media APAR, bulan periode inspeksi, problem APAR, lokasi APAR dan informasi lainnya. Adapun point- point inspeksi dari APAR adalah sebagai berikut :
Pemeriksaan rutin bulanan :- Segel/ pin APAR tidak rusak dan berada ditempatnya
- Periksa kondisi fisik dari APAR (bersihkan tabung, selang, handle,nozzle dari kotoran dll)
- Pastikan APAR terisi full (jarum pressure gauge berada di area Hijau)
- Pastikan kondisi pressure gauge baik (dengan cara menyentil presure gauge dengan jari, pressure gauge yang baik jarumnya tidak akan bergoyang saat disentil)
- Pastikan APAR belum memasuki masa kadaluarsa .
- Jika anda merasa berat APAR tidak sesuai dengan berat yang tertera pada tabung, maka timbanglah.
- Tabung tidak rusak/cacat/deformasi/bocor Jika ada kebocoran pada tabung tarik dari lapangan/direject.
- Pastikan lokasi & kemudahan access untuk menjangkau APAR berada di posisi yang mudah dilihat.
- Bersihkan karat dan debu yang ada di tabung secara rutin (bila karat sudah dinilai parah maka tarik dari lapangan/direject.
- Lakukan pengocokan APAR dengan media Dry Chemical Powder,untuk menghindari pengumpalan powder.
- Pastikan APAR yang berada di luar ruangan (terekspose sinar matahari langsung) atau di area corosive dilengkapi dengan box/pelindung APAR.
- Berikan stempel inspeksi pada tag sebagai bukti pengecheckan pada setiap tabung APAR dan catat di ckeck sheet report.
- Pengisian ulang APAR, hal ini dilakukan sesuai dengan masa kadaluarsa APAR (beda merek beda juga masa kadaluarsa APARnya)
- Pengecatan ulang APAR, dilakukan apabila kondisi cat APAR sudah mulai kusam atau ada karat ditabung
- Hydrostatic test/uji tekan tabung APAR dilakukan setiap 5 tahun untuk memastikan tabung masih layak pakai atau tidak
Hal tersebut diatas harus diketahui oleh inspector APAR agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, INGAT apabila APAR tidak bisa dipakai saat terjadi kondisi emergency maka inspector APARlah yang harus bertanggung jawab. Disinilah beratnya menjadi inspector APAR ,selain tanggung jawab yang besar inspector APAR juga menghadapi bahaya sebagai berikut :
- APAR meledak/Nozle lepas ketika dilakukan inspeksi (terutama rawan pada APAR bertekanan tinggi misal media CO2)
- Cidera ringan (tergores, terjepit, terantuk dll)
- Bahaya ergonomi, cidera otot/tulang yang terjadi karena salah metode pengangkatan atau kurang pemanasan saat akan memulai suatu pekerjaan
- Terpapar bahan kimia, karena kebetulan letak APAR berada di area bahan kimia
- Terpapar debu dari proses perawatan tabung APAR.
- Jatuh dari ketinggian (karena kurang hati-hati saat menaiki tangga) dan bahaya-bahaya lain yang mungkin terjadi
Oleh karena itu sangat disarankan petugas inspector apar mengunakan APD yang sesuai dengan tugasnya :
- Sarung tangan
- Safety glass
- Masker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar